Sejauh ini, ilmuwan masih berdebat tentang asal muasal virus Corona. Sebagian besar yakin asalnya dari kelelawar, namun beberapa menilai teori virus Corona berasal dari laboratorium di Wuhan tidak bisa dikesampingkan.
Dr. David Relman, ahli mikrobiologi dan profesor di Stanford University menyatakan kedua skenario sama-sama tak bisa diabaikan. Hipotesis bahwa virus Corona berasal dari alam memang cukup meyakinkan lantaran hal semacam itu bukan peristiwa baru.
"Pertama, hampir semua wabah sebelumnya muncul dari alam, jadi memang ada sejarahnya. Kedua, semua keluarga dekat virus ini adalah coronavirus kelelawar, jadi kita berasumsi bahwa pada suatu waktu di masa silam, virus ini berada di kelelawar. Kita hanya belum menemukan kelelawar yang membawanya," kata Relman.
Dia juga menyebut adanya perdagangan hewan liar memungkinkan virus Corona melompat dari kelelawar ke manusia. Nah beralih ke teori kedua yang menyatakan virus Corona berasal dari lab Wuhan, Relman mengemukakan beberapa alasan pendukungnya.
"Pertama, tempat di mana semua coronavirus terdekat yang diketahui eksis di alam adalah sekitar seribu mil jauhnya dari tempat di mana pertama kali kasus manusia muncul, sehingga ada celah geografis yang besar," ujarnya atau dengan kata lain, lokasinya terlampau jauh untuk virus menular secara alami.
"Kedua, di tempat di mana penyakit ini berawal, ada koleksi sampel kelelawar terbesar dan khususnya kelelawar yang mengandung virus Corona. Mereka berada di Wuhan, di laboratorium. Itu adalah fakta kedua," tambahnya.
Alasan ketiga adalah laboratorium virus berpotensi ada insiden karena kesalahan manusia. "Untuk menyatakan bahwa Wuhan Institute of Virology tak pernah ada kecelakaan, tidak mungkin ada kecelakaan, adalah menentang semua yang kita tahu soal aktivitas manusia, tentang manusia dan tentang laboratorium," paparnya.
Ada beberapa catatan kebocoran virus dari laboratorium, sebut saja wabah SARS di 2004 di China dan anthrax pada tahun 2014 di Amerika Serikat. Beralih ke alasan terakhir atau keempat.
"Mereka (laboratorium) tidak hanya punya banyak sampel virus Corona kelelawar, mereka bekerja dengannya dalam banyak cara yang dapat menciptakan risiko tambahan, memodifikasi genomnya dan menciptakan virus hybrid," paparnya.
"Pada intinya adalah menciptakan bentuk evolusi buatan. Apakah kita tahu eksperimen itu membangkitkan virus Corona SARS-CoV-2? Tidak. Apakah teorinya bisa demikian? Iya," lanjutnya seperti dikutip detikINET dari CNN.
Namun seperti sudah disebutkan, sejauh ini sama sekali tidak ada bukti sahih mengenai kebocoran virus Corona dari lab Wuhan. Pihak laboratorium dan pemerintah China juga sudah berulangkali membantahnya.
source : https://inet.detik.com/science/d-5638913/4-alasan-lab-wuhan-mungkin-biang-kerok-virus-corona