Saturday, July 17, 2021

Mantan Wapres AS: Ada Bukti Kuat Virus Corona dari Lab China

Mantan Wapres AS: Ada Bukti Kuat Virus Corona dari Lab China

Mantan Wakil Presiden Amerika Serikat, Mike Pence, meyakini bahwa virus Corona berasal dari laboratorium di China. Dia pun menyatakan Amerika harus meminta para pemimpin China terbuka dan jujur tentang asal muasal COVID-19.

"Bukti dengan kuat mengindikasikan bahwa virus Corona melompat keluar dari laboratorium China," kata Pence dalam sebuah event di Washington, seperti dikutip detikINET dari USA Today, Kamis (15/7/2021).

Akan tetapi wapres yang menjabat di era pemerintahan presiden Donald Trump itu tidak membeberkan bukti kuat seperti apa yang ia maksudkan. Dahulu, Trump juga menyebut yakin virus Corona bocor dari lab, namun juga tidak menunjukkan bukti yang relevan.

Pence juga mengkritik pemerintahan Joe Biden bergabung kembali dengan organisasi World Health Organization (WHO). Ia menuding WHO telah dikendalikan oleh China. Biden juga dituduhnya sempat ingin menghentikan pencarian asal muasal virus Corona sebelum berubah pikiran.

Intelijen AS sendiri belum mencapai kesimpulan dari mana sumber pertama virus Corona COVID-19. Biden belum lama ini meminta intelijen menginvestigasinya dengan lebih serius.

Seperti diberitakan, konsensus sebagian besar ilmuwan sepakat virus Corona berasal dari alam, kemungkinan besar kelelawar, sebelum melompat ke manusia. Kejadian yang sama sudah terjadi di masa silam, misalnya virus SARS.

Namun sebagian ilmuwan juga menilai investigasi terhadap kemungkinan virus Corona bocor dari laboratorium tetap perlu dilakukan karena teori tersebut belum dapat sama sekali dimentahkan.

Di sisi lain, Pence menyebut tidak seharusnya Amerika mendanai penelitian ilmiah di China karena banyak hal buruk dilakukan di sana menurut dia. "Dalam keadaan apapun Amerika Serikat tidak boleh mengizinkan pendanaan publik atau swasta untuk laboratorium sains di China," tandasnya.

source : https://inet.detik.com/science/d-5644461/mantan-wapres-as-ada-bukti-kuat-virus-corona-dari-lab-china