Setelah operator seluler di Indonesia mulai mengkomersialkan jaringan 5G, pabrikan ponsel pun berlomba-lomba merilis ponsel dengan konektivitas 5G. Termasuk Poco yang merilis M3 Pro 5G.
Dari namanya, terlihat kalau Poco M3 Pro 5G ini adalah saudara dari Poco M3 yang dirilis pada Januari lalu. Keduanya pun punya beberapa kesamaan, namun dengan pembeda yang jelas, yaitu dukungan untuk jaringan 5G.
Dukungan 5G ini didapat dari penggunaan system on a chip (SoC) MediaTek Dimensity 700, yang tak sekadar memberikan dukungan 5G namun juga performa yang lebih mumpuni karena menggunakan pabrikasi 7nm. Penasaran? Yuk simak ulasan di bawah ini.
Berbeda dengan Poco M3 yang bodinya bertekstur kasar mirip kulit, M3 Pro 5G punya bodi belakang yang mulus dan mengkilat. Unit yang diterima adalah varian dengan warna Cool Blue, yang punya warna biru gelap dengan tulisan Poco di dekat modul kameranya.
Kombinasi layar berukuran 6,5 inch dan baterai 5.000 mAh membuat bodi ponsel ini relatif nyaman dalam genggaman, bobotnya tak terlalu berat, yaitu 190 gram. Bodinya yang sedikit melengkung di bagian belakang juga punya andil dalam membuat ponsel ini nyaman digenggam.
Kamera belakang yang berjumlah tiga disusun secara vertikal dan ditemani flash di bagian sampingnya. Modul kamera ini tersimpan dalam bodi berwarna hitam. Oh ya, pada bagian pojok kiri bawah juga tertera tulisan '5G' yang menegaskan ini adalah ponsel 5G.
Tombol power (menyatu dengan sensor sidik jari) dan volume ada di bagian kanan ponsel. Lalu di bagian kiri ada slot untuk memasukkan 2 kartu SIM dan 1 kartu microSD. Sementara di bawah ada port USB-C dan speaker.
'Wajah' M3 Pro 5G adalah layar IPS 6,5 inch FHD+ dengan DotDisplay. Layar ini punya refresh rate dinamis, yang akan menyesuaikan dengan konten yang ditampilkan, dari mulai 30Hz, 50Hz, 60Hz, sampai 90Hz. Layarnya ini dilapisi Gorilla Glass 3.
Layarnya ini terbilang menarik, karena punya refresh rate yang cukup tinggi, maksimal 90Hz, yang membuat scrolling terasa halus. Lalu karena refresh ratenya bisa disesuaikan dengan konten yang ditampilkan menggunakan fitur DynamicSwitch, maka ponsel pun bisa menghemat daya saat tak perlu menggunakan refresh rate tinggi.
Resolusi 1080p yang dipakai membuat Poco M3 Pro 5G bisa dipakai menonton konten video dengan nyaman. Oh ya, layarnya ini punya sensor cahaya ganda, di depan dan di belakang bodi. Jadi ponsel bisa mendeteksi cahaya dari berbagai sisi agar bisa menyesuaikan tingkat kecerahan dengan lebih baik.
Dengan adanya sertifikasi Widevine L1 pun, kualitas video yang ditonton dari Netflix akan sesuai dengan kemampuan layarnya. Alias tidak dibatasi pada resolusi 720p. Layar ini punya touch sampling rate 180Hz, yang membuatnya cukup responsif saat dipakai bermain game.
Ulasan performa ada di halaman selanjutnya
MediaTek Dimensity 700 yang dipakai di ponsel ini diklaim bisa menghasilkan performa ala ponsel flagship, karena dibuat dengan pabrikasi 7nm. Ditambah lagi dengan modem 5G terintegrasi, yang membuat ponsel ini punya kemampuan 5G.
Dimensity 700 ini dipasangkan dengan chip RAM LPDDR4X dan UFS 2.2, dengan dua varian, yaitu 4GB/64GB dan 6GB/128GB. Skor benchmark yang didapat dari chip ini terbilang menarik.
Saat dites di Geekbench 5, skor single corenya adalah 555, lebih tinggi dari skor Helio G90T dan Snapdragon 845, dan setara dengan skor Snapdragon 732G. Lalu di AnTuTu v9 skor yang didapat adalah 331.815, mirip dengan Geekbench, skor ini hanya terpaut sedikit dengan skor dengan chip Snapdragon 732G.
Untuk game, kami menjajalnya dengan game PUBG Mobile. Resolusi tertinggi yang bisa dipakai adalah HD dengan frame rate High. Frame rate ini bisa ditingkatkan jika kualitas grafisnya diturunkan menjadi Balanced atau Smooth.
Saat bermain pun tak terasa ada lag atau gerakan yang patah-patah. Sedikit penurunan FPS memang terjadi, namun tidak terlalu parah dan mengganggu permainan.
Dikombinasikan dengan koneksi 5G -- saat nanti sudah meluas --, ponsel ini akan menarik sekali untuk dipakai bermain game tanpa harus terhubung ke internet lewat WiFi. Karena koneksi 5G dijanjikan mempunyai latensi yang lebih baik dibanding 4G. Cocok untuk gamer!
Oh ya, koneksi 5G Telkomsel di Poco M3 Pro 5G ini dijanjikan tak membutuhkan pengaturan tambahan, karena Poco dan Telkomsel sudah bekerja sama sehingga pengguna tak perlu melakukan proses provisioning manual.
Baterainya yang berkapasitas 5000 mAh membuat ponsel ini bisa bertahan dua hari dengan mudah. Kecuali tentunya dipakai bermain game secara nonstop, yang bakal menghabiskan baterainya dengan jauh lebih cepat.
Untungnya, Poco M3 Pro 5G mendukung pengisian cepat 18W lewat charger 22,5W yang disertakan di paket penjualan. Pengisian baterai dari kosong sampai penuh membutuhkan waktu kurang dari 2 jam.
Ulasan kamera dan kesimpulan ada di halaman terakhir
Kamera belakangnya ada tiga, dengan kamera utama 48MP, kamera makro dan depth sensor 2MP. Dalam kondisi terang, kamera utamanya bisa menghasilkan gambar yang memuaskan dan warna yang terbilang netral.
Sementara dalam kondisi gelap, Night Mode bisa diaktifkan untuk memaksimalkan cahaya yang bisa direkam oleh sensor kamera. Alhasil gambar pun akan jauh lebih terang, meski harus diakui, noise pun akan muncul.
Kamera utamanya ini menggunakan sensor IMX582, ukuran sensor 1/2" dan bukaan diafragma F/1.8. Selain soal hardware, fitur yang dibenamkan dalam bentuk software pun terbilang lengkap.
Seperti Night mode, AI camera 5.0, dan movie frame, ketiganya untuk kemampuan fotografi. Lalu untuk perekaman video ada fitur video macro mode, time-lapse video, dan slow motion video.
Untuk perekaman video ini, format yang didukung adalah 1080p/30fps, 720p/30fps, dan 720p/120fps.
Kemudian kamera depannya yang punya resolusi 8MP punya bukaan f/2.0. Fitur yang ada di kamera depannya ini adalah time burst, AI Beautify, AI portrait mode with bokeh and depth control, dan movie frame. Hasil jepretan Poco M3 Pro 5G bisa dilihat pada foto di bawah ini.
Dengan harga tak sampai Rp 3 juta (Rp 2,6 juta untuk varian 4GB/64GB dan Rp 2,9 juta untuk varian 6GB/128GB), Poco berani mengklaim M3 Pro 5G ini sebagai 'The Real 5G Killer'.
Menurut kami, dengan fitur dan kemampuan yang ada, rasanya klaim itu tak berlebihan. Layarnya nyaman untuk menonton, juga menampilkan animasi yang lembut karena refresh rate cukup tinggi.
Kemampuan SoC-nya pun mumpuni, sekalipun MediaTek sering dipandang sebelah mata, namun kemampuan Dimensity 700 ini menunjukkan kalau dia bisa bersaing dengan rivalnya dari Qualcomm.
Kameranya pun lumayan untuk ponsel di kelas harganya, dan yang jelas, ponsel ini mendukung koneksi 5G di Indonesia. Bagaimana detikers, tertarik untuk membeli Poco M3 Pro 5G?
source : https://inet.detik.com/review-produk/d-5642534/review-poco-m3-pro-5g-hp-5g-rp-2-jutaan